selamat pagi, smoga hari ini lebih baik dan indah dari hari-hari kemaren.
hari ini yessy cuma mau berbagi resume dari lingkungan hidup dan ekosistem, dan harapannya semoga ini bisa bermanfaat untu kita semua :)
LINGKUNGAN HIDUP
A.
Pengertian
Lingkungan Hidup
pengertian
dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
1.
Otto Sumarwoto (1989)
Menurut Otto Sumarwoto (MJ, Haka, 2013:4) lingkungan hidup adalah kesatuanruangdengansemuabenda, dayadankeadaan, danmakhlukhidup,
termasukdidalamnyamanusiadanperilakunya yang
memegaruhikelangsungandanperikehidupandankesejahteraanmanusiasertamakhlukhiduplainnya.
2.
Emil Salim
Menurut Emil Salim(MJ, Haka, 2013:4) lingkungan hidup adalah sesuatudisekitarkita, baikberupabendaataupun non-benda
yang dapatmemengaruhidandipengaruisikapdantindakankita.
3.
MunajatDanusaputra
MenurutMunajatDanusaputra (2013:4) lingkungan hidup adalahsemuabendadankondisitermasuk di
dalamnyamanusiadantingkahperbuatannya, yang terdapatdalamruang di manamanusiaberadadanmemengaruhikelangsunganhidup
sera kesejahteraanmanusiadanjasadhiduplainnya.
4.
UU No. 23 Tahun 1997
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan
ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berWawasan
Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dari pengertianparaahlidiatasmaka kami menyimpulkan bahwa lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsure atau komponen yang berada disekitar individu yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.
B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Unsur-unsur
lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.
Unsur
Hayati (Biotik)
Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup. Komponen biotic terdiri atas tumbuhan, hewan,
manusia dan mikro organism.Berdasarkan peranannya di dalam ekosistem, komponen biotic dapat dibedakan menjadi produser, konsumer, dan decomposer.
2.
Unsur
Fisik (Abiotik)
Unsur
fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup
yang terdiri dari benda-benda tidak hidup. Komponen lingkungan hidup meliputi udara (yang tersusun atas nitrogen, oksigen karbondioksida, dan gas lainnya), angin, kelembapan, air, tanah,
mineral, cahaya, suhu, pH, salinitas atau kadar garam, dan topografi. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi.
3.
Unsur
Sosial Budaya
Unsur
sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial.
C.
Arti Penting
Lingkungan hidup Bagi Kehidupan
1.
Lingkungan
sebagai tempat tinggal
Setiap
makhluk hidup akan bertempat tinggal didalam lingkungan tempat mereka berada.
Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing.
Didalam
lingkungan terdapat beberapa tingkatan makhluk hidup diantaranya :
Ø Individu, yaitu makhluk hidup tunggal
Ø Populasi, yaitu kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu daerah
tertentu.
Ø Komunitas, yaitu kumpulan populasi yang hidup pada suatu daerah tetentu.
Ø Ekosistem, yaitu kumpulan komunitas yang berinteraksi dengan lingkungannya dan
membentuk suatu sistem.
2.
Lingkungan
sebagai tempat mencari makan.
Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan, jaring makanan, dan piramida makanan tepat. Rantai makanan dalam suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dalam lingkungan hidup dapat dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’. Contoh rumput dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya.
3.
Lingkungan
sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas
Sosial,
Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain. Kehidupan manusia diwarnai oleh
berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan
dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan
antarmanusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi social manusia mampu
mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
4. Lingkungan sebagai Wahana/Tempat bagi KelanjutanKehidupan
Tumpahnya
minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
D.
Bentuk-Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya
Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena factor alam dan manusia.
1. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Proses
Alam
a.
Letusan Gunung
Api
b.
Gempa Bumi
c.
Banjir
d.
Tanah Longsor
e.
Badai/Angin
Topan
f.
Kemarau Panjang
a. Pencemaran Lingkungan, dibagimenjadi 4, yaitu
:.
1)
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa
hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin
pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara,
antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon
(O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang
dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan.
Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain :
Ø Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis,
emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
Ø Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan
memudarnya warna cat.
Ø Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau
kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
Ø Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara
secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
Ø Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida
nitrogen.
2)
Pencemaran Tanah
Pencemaran
Tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak
dapat diuraikan di dalam tanah,penggunaan
pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian. Dampak
rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah
sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat
diolah atau dimanfaatkan.
3)
Pencemaran Air
Terjadikarena
masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti
deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu,
tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau
pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya
ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah,
air permukaan, dan air laut. Pencemaran Air, disebabkan oleh :
4)
Pencemaran Suara
Pencemaran
suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu
suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat
ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat,
mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan
efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak
jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing
damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
b. Degradasi Lahan
Degradasi
lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan.
Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan
lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk
degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan
hutan.
E.
Pembangunan
Berwawasan Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan
berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam
pembangunan yang terencana dan berkesinambungan (berkelanjutan) untuk meningkatkan mutu
hidup.
Ciri-ciri
pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu:
1.
Menjamin pemerataan dan keadilan
2.
Menghargai keanekaragaman hayati
3.
Menggunakan pendekatan integratif
4.
Menggunakan pandangan jangka panjang
F.
Pelestarian
Lingkungan Hidup
Usaha-usaha
pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia.
Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dengan masyarakat
Beberapa
kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi
hal-hal berikut ini.
Ø Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Ø Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985
tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
Ø Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Ø Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
ü Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan,
serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak
tergenang.
ü Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih
dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
ü Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan
gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian
hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat
terjaga.
ü Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.
ü
Melakukan
pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan
(HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
EKOSISTEM
2.1 Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah kehidupan semua jenis makhluk hidup yang saling
mempengaruhi serta berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
2.2 Komponen Ekosistem
a.
Komponen
Biotik
Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait antara
organismehidup dan organisme tak hidup atau lingkungan fisiknya.Merupakan
bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yangberinteraksi
dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkunganadalah penyerbukan
bunga oleh angin. Komponen biotik dapat dibagiberdasarkan fungsinya, antara
lain:
ØProdusen,
semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya: makhluk
hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.
ØKonsumen,
semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen sebagai sumber energinya.
Berdasarkan jenis makannya konsumen dibagi menjadi:
a)
Herbivor,
konsumen yang memakan tumbuhan.
Contohnya:sapi,
kambing, dan kelinci.
b)
Karnivor, konsumen
yang memakan hewan lain.
Contohnya: harimau, serigala,
dan macan
c)
Omnivor,
konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan.
Contohnya: manusia dan
tikus.
ØDekomposer atau
pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh nutrisi dengan cara
menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah
mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing.
b.
Komponen Abiotik
Merupakan semua bagian tidak hidup dari
ekosistem. Peranan komponen abiotik untuk makhluk hidup adalah sebgai berikut,
vKemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak
bergantung pada beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya.
vSebagai factor pembatas, faktor yang membatasi
kehidupan organisme. Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang
menentukan jenis organisme yang hidup di padang pasir.
Komponen abiotik pada ekosistem
diantaranya: air, cahaya matahari,oksigen, suhu, dan tanah.
2.3 MACAM-MACAM EKOSISTEM
Ekosistem
Alami
|
Ekosistem ini adalah
ekosistem yang tercipta dengan sencirinya tanpa ada campur tangan dari manusia,
oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah
ekosistem laut dan sungai.
Ekosistem
Buatan
|
Seperti namanya,
ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan manusia,
Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman hayati
di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat ekosistem ini. Contohnya
adalah sawah.
2.4 Tipe-tipe
Ekosistem
Secara
umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan
ekosistem buatan.
Akuatik (air)
Ekosistem sungai
Ciri-ciri
ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat
dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.
Habitat
laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55%
terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan
bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian
atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari
oleh lempengan lumpur intertidal yang
luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya
akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Dinamakan
demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan
gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin
dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen
pada air.
Ekosistem
ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat
tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa
organik lain.
Kedalamannya
lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan
karang tertentu.
Lamun
atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang
hidup di lingkungan laut.
Terestrial (darat)
Ekosistem hutan hujan
tropis memiliki produktivitas tinggi.
Ekosistem taiga merupakan
hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.
Ekosistem tundra didominasi
oleh vegetasi perdu.
Penentuan
zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat
penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu
tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
Hutan
hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah
hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda
antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan
berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).
Sabana
dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban
masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun
di Australia juga terdapat sabana yang luas.[ Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
Padang
rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput
adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
Gurun
terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah
hujan rendah (25 cm/tahun).
Hutan
gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim,
ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10
s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain
rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa
luwak).
Taiga
terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim
gugur.
Tundra
terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.] Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi
dengan keadaan yang dingin.
- Karst (batu gamping /gua).
Karst
berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang
subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.
Buatan
Sawah merupakan salah satu
contoh ekosistem buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Contoh ekosistem buatan adalah:
- bendungan
- hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
- agroekosistem berupa sawah tadah hujan
- sawah irigasi
- perkebunan sawit
- ekosistem pemukiman
seperti kota dan desa
- ekosistem ruang
angkasa.
Ekosistem
kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan
materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang
eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem
ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri
kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan
selalu bergantung pada bumi.
2.5 Peranan Manusia dalam Perubahan Lingkungan
Oleh karena itu, manusia
selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkungan dan perubahan-perubahan
lingkungan yang terjadi akibat perbuatan manusia.
1. Keseimbangan Lingkungan
2. Perbuatan Manusia
Menyebabkan Perubahan Lingkungan
.
3. Kerusakan Lingkungan Akbat
Kegiatan Manusia
4. Polusi
5. Upaya Manusia dalam
Mencegah dan Menanggulingi Kerusakan Lingkngan
6. Pengaruh Pencemaran
Terhadap Kehidupan Organisme Berdasarkan Percobaan
7. Melakuan Perbaikan
Lingkungan
8. Penelitan Ilmiah tentang
Pencemaran Lingkngan
9. Pemanfaatan dan Daur
Ulang Limbah untuk Kelestarian Lingkungan