Selasa, 14 Oktober 2014

resume lingkungan hidup dan ekosistem

assalamualaikum :)
selamat pagi, smoga hari ini lebih baik dan indah dari hari-hari kemaren.

hari ini yessy cuma mau berbagi resume dari lingkungan hidup dan ekosistem, dan harapannya semoga ini bisa bermanfaat untu kita semua :)


LINGKUNGAN HIDUP


A.      Pengertian Lingkungan Hidup
pengertian dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
1.    Otto Sumarwoto (1989)
Menurut Otto Sumarwoto (MJ, Haka, 2013:4) lingkungan hidup adalah kesatuanruangdengansemuabenda, dayadankeadaan, danmakhlukhidup, termasukdidalamnyamanusiadanperilakunya yang memegaruhikelangsungandanperikehidupandankesejahteraanmanusiasertamakhlukhiduplainnya.

2.    Emil Salim
Menurut Emil Salim(MJ, Haka, 2013:4) lingkungan hidup adalah sesuatudisekitarkita, baikberupabendaataupun non-benda yang dapatmemengaruhidandipengaruisikapdantindakankita.

3.    MunajatDanusaputra
MenurutMunajatDanusaputra (2013:4) lingkungan hidup adalahsemuabendadankondisitermasuk di dalamnyamanusiadantingkahperbuatannya, yang terdapatdalamruang di manamanusiaberadadanmemengaruhikelangsunganhidup sera kesejahteraanmanusiadanjasadhiduplainnya.

4.    UU No. 23 Tahun 1997
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.

Dari pengertianparaahlidiatasmaka kami menyimpulkan bahwa lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsure atau komponen yang berada disekitar individu yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.


B.  Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.    Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup. Komponen biotic terdiri atas tumbuhan, hewan, manusia dan mikro organism.Berdasarkan peranannya di dalam ekosistem, komponen biotic dapat dibedakan menjadi produser, konsumer, dan decomposer.

2.    Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup. Komponen lingkungan hidup meliputi udara (yang tersusun atas nitrogen, oksigen karbondioksida, dan gas lainnya), angin, kelembapan, air, tanah, mineral, cahaya, suhu, pH, salinitas atau kadar garam, dan topografi. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

3.    Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.


C.      Arti Penting Lingkungan hidup Bagi Kehidupan

1.        Lingkungan sebagai tempat tinggal
Setiap makhluk hidup akan bertempat tinggal didalam lingkungan tempat mereka berada. Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing.
Didalam lingkungan terdapat beberapa tingkatan makhluk hidup diantaranya :
Ø Individu, yaitu makhluk hidup tunggal
Ø Populasi, yaitu kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu.
Ø Komunitas, yaitu kumpulan populasi yang hidup pada suatu daerah tetentu.
Ø Ekosistem, yaitu kumpulan komunitas yang berinteraksi dengan lingkungannya dan membentuk suatu sistem.



2.        Lingkungan sebagai tempat mencari makan.
Screenshot_55.png

Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan, jaring makanan, dan piramida makanan tepat. Rantai makanan dalam suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dalam lingkungan hidup dapat dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’. Contoh rumput dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya.

3.        Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas
Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain. Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antarmanusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

4.    Lingkungan sebagai Wahana/Tempat bagi KelanjutanKehidupan
Tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.

D.      Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya
Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena factor alam dan manusia.

1.    Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Proses Alam
a.    Letusan Gunung Api
b.   Gempa Bumi
c.    Banjir
d.   Tanah Longsor
e.    Badai/Angin Topan 
f.     Kemarau Panjang

2.    Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
a.    Pencemaran Lingkungan, dibagimenjadi 4, yaitu :.
1)   Pencemaran Udara
Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain : 
Ø Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
Ø Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
Ø Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
Ø Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
Ø Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

2)   Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah,penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.

3)   Pencemaran Air
Terjadikarena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran Air, disebabkan oleh :

4)   Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.

b.   Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.

E.  Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan (berkelanjutan) untuk meningkatkan mutu hidup.
Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu:
1.    Menjamin pemerataan dan keadilan
2.    Menghargai keanekaragaman hayati
3.    Menggunakan pendekatan integratif
4.    Menggunakan pandangan jangka panjang

F.   Pelestarian Lingkungan Hidup
Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat

Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
Ø Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Ø Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
Ø Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Ø Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.

Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
ü Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
ü Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
ü Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
ü Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.

ü Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.





EKOSISTEM
2.1                   Pengertian Ekosistem
          Ekosistem adalah kehidupan semua jenis makhluk hidup yang saling mempengaruhi serta berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
2.2 Komponen Ekosistem

a.      Komponen Biotik
Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait antara organismehidup dan organisme tak hidup atau lingkungan fisiknya.Merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yangberinteraksi dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkunganadalah penyerbukan bunga oleh angin. Komponen biotik dapat dibagiberdasarkan fungsinya, antara lain:
ØProdusen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.
ØKonsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen sebagai sumber energinya. Berdasarkan jenis makannya konsumen dibagi menjadi:
a)      Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan.
Contohnya:sapi, kambing, dan kelinci.
b)      Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain.
Contohnya: harimau, serigala, dan macan
c)      Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan.
Contohnya: manusia dan tikus.
ØDekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing.

b.       Komponen Abiotik
Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen abiotik untuk makhluk hidup adalah sebgai berikut,
vKemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung pada beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya.
vSebagai factor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme. Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang menentukan jenis organisme yang hidup di padang pasir.
Komponen abiotik pada ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari,oksigen, suhu, dan tanah.

2.3            MACAM-MACAM EKOSISTEM


Ekosistem Alami
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sencirinya tanpa ada campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.

Ekosistem Buatan

Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.

2.4            Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
Akuatik (air)

Ekosistem sungai
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut.
Terestrial (darat)

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.

Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.

Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.[  Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.] Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.
Buatan

Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh ekosistem buatan adalah:
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
2.5              Peranan Manusia dalam Perubahan Lingkungan
Oleh karena itu, manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkungan dan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi akibat perbuatan manusia.
1. Keseimbangan Lingkungan
2. Perbuatan Manusia Menyebabkan Perubahan Lingkungan
.
3. Kerusakan Lingkungan Akbat Kegiatan Manusia
4. Polusi
5. Upaya Manusia dalam Mencegah dan Menanggulingi Kerusakan Lingkngan

6. Pengaruh Pencemaran Terhadap Kehidupan Organisme Berdasarkan Percobaan
7. Melakuan Perbaikan Lingkungan
8. Penelitan Ilmiah tentang Pencemaran Lingkngan
9. Pemanfaatan dan Daur Ulang Limbah untuk Kelestarian Lingkungan