Sabtu, 06 September 2014

pengantar manajemen

ini aku share lagi materi kuliah, ini makalah ala kami loh.
berbagi ilmu itu indah loh , dan semoga makalahnya bisa bermanfat untuk kita semua :)
amin :)



MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN
PERENCANAAN






KELOMPOK 3

JURUSAN  :         PENDIDIKAN EKONOMI











A.   Konsepsi dasar
Pengertian Perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.

Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut :
“Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk menc“apai tujuan perusahaan secara menyeluruh.”

Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
1.      Penentuan tujuan yang akan dicapai.
2.      Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
3.      Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.

Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaansumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.

Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.



B.   Proses perencanaan
Menurut Louis A. Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir kedepan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud :
1.      Prakiraan (forecasting)
 Perkiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/ memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2.      Penetapan tujuan (establishing objective)
Penetapan tujuan merupakan suatuaktivitas yang menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
3.      Pemrograman
Pemrograman merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan:
1)      Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan
2)      Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah
3)      Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah
4.      Penjadwalan
Adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5.      Peranggaran
Adalah suatu aktivitas yang membuat pernyataan tentang sumberdaya keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6.      Pengembangan prosedur
Merupakan suatu aktivitas  menormalisasikan cara, tehnik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
7.      Penetapan dan intrepretasi kebijakan
Adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para bawahannya akan bekerja.

C.   Pembagian Perencanaan
Pada umumnya perencanaan memiliki dua fungsi ;
1.      Menetapkan tujuan yang akan dicapai pada hirarki yang lebih rendah;
2.      Sebagai alat untuk mencapai perangkat tujuan pada hirarki lebih tinggi berikutnya

Stoner dan Wankel (1986 : 189) mengklasifikasikan rencana menjadi dua jenisutama,yaitu :
1. Rencana strategis ( strategic plan)
Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, yaitu untuk melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tersebut.
2.      Rencana operasional ( operational plan)
Rencana operasional memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan. Rencana operasional terdiri atas rencana sekali pakai dan rencana tetap.


D.   Teori Perencanaan
Teori perencanaan menurut Hudson yaitu :
1. Teori Sinoptik
Teori menggunakan model berfikir system dalam perencanaan, sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang disbebut visi.
2. Teori Incemental
Yang dimaksud dengan desentralisasi pada teori ini adalah si perencana dalam merencanakan objek tertentu dalam lembaga pendidikan, selalu mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan. 
3. Teori Transactive
Teori ini menitikberatkan pada harkat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi dan bersifat desentralisasi, suatu desentralisasi yang transactive yaitu berkembang dari individu ke individu secara keseluruhan. Ini berarti penganutnya juga menekankan pengembangan individu dalam kemampuan mengadakan perencanaan.
4. Teori Advocacy
Teori ini menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan daerah diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari  pengamatan secara empiris, tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai (advocacy =mempertahankan dengan argumentasi). Kebaikan teori ini adalah untuk kepentingan umum secara nasional. Karena ia meningkatkan kerja sama secara nasional, toleransi, kemanusiaan, perlindungan terhadap minoritas, menekankan hak sama, dan meningkatkan kesejahteraan umum. Perencanaan yang memakai teori ini tepat dilaksanakan oleh pemerintah/ atau badan pusat.
5. Teori Radikal
Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi lokal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat dengan cepat mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan. Perencanaan ini bersifat desentralisasi dengan partisipasi maksimum dari individu dan minimum dari pemerintah pusat / manajer tertinggilah yang dapat dipandang perencanaan yang benar. Partisipasi disini juga mengacu kepada pentingnya kerja sama antar personalia. Dengan kata lain teori radikal menginginkan agar lembaga pendidikan dapat mandiri menangani lembaganya. Begitu pula pendidikan daerah dapat mandiri menangani pendidikannya.
6. Teori SITAR
Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga complementary planning process. Teori ini menggabungkan kelebihan dari teori diatas sehingga lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat atau lembaga tempat perencanaan itu akan diaplikasikan, maka teori ini menjadi SITARS yaitu S terakhir adalah menunjuk huruf awal dari teori situational. Berarti teori baru ini di samping mengombinasikan teori-teori yang sudah ada penggabungan itu sendiri ada dasarnya ialah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lembaga pendidikan dan masyarakat. Jadi dapat kita simpulkan bahwa teori-teori diatas mempunyai persamaan dan pebedaannya persamaannya:
·         Mempunyai tujuan yang sama yaitu pemecahan masalah
·         Mempunyai obyek perencanaan yang sama yaitu manusia dan lingkungan sekitarnya.
·         Mempunyai beberapa persyaratan data, keahlian, metode, dan mempunyai konsistensi internal walaupun dalam penggunaannya terdapat perbedaan penitikberatan.
·         Mempertimbangkan dan menggunakan sumberdaya yang ada dalam pencapaian tujuan

E.     Efektivitas Perencanaan
Efektifitas berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Efektivitas berarti kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Manajaer yang efektif adalah manajer yang memilih pekerjaan yang benar untuk dijalankan.
Terdapat dua hambatan utama terhadap pengembangan rencana yang efektif :
1) penolakan dari dalam diri perencana terhadap penentuan tujuan dan pembuatan rencana untuk memecahkannya
2) keenggananan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana Karena perubahan yang akan ditimbulkannya

F.    Model Perencanaan Rasional
             1.Model PERT dan CPM
             a) PERT
            Merupakan salah satu teknik manajemen yang tidak dapat sepenuhnya memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh para manajer. Akan tetapi, PERT membantu seorang manajer untuk menyadari permasalahan yang dihadapinya, pemecahannya yang bersifat realistis, serta kekuatan dan kelemahannya menilai seluruh faktor dan pertimbangannya yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan keputusan yang telah diambil .
b) CPM
            adalah akronim Critical Path Method atau Metode Jalur Kritis (MJK) adalah suatu teknik perencanaan dan pengendalian yang digunakan dalam proyek yang memiliki data biaya dari masa lampau.
2. Model Biaya manfaat (Cost-Benefit Model)
            Merupakan metode matematis yang menunjukan serta mengukur manfaat dan biaya ekonomis suatu proyek atau program.
3.Model Masukan Keluaran (Input Output Model)
Menurut Hufscmidt, dkk, (1983) ; Dixon dan Hufschmidt (1986) model ini didasarkan pada kenyataannyabahwa dalam sistem ekonomi modern, kegiatan poduksi sangat berhubungan satu dengan lainnya. Masing-masing kegiatan memproduksikan, berprilaku ganda ; pertama sebagai pemasok yang menjual hasilnya pada industri lain dan pada pembeli akhir ; kedua, sebagai pembeli masukan, yang membeli hasil kegiatan memproduksikan yang lain, juga keterampilan kerja, jasa modal, sumber daya alam, lahan, keahlian manajarial, dan bahan impor. Nilai hasil terdiri atas nilai bahan dan jasayang dibeli dari sektor lain ditambah nilai masukan primer yang dipakai langsung dalam proses produksi.


KESIMPULAN
Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Proses perencanaan meliputi : prakiraan, penetapan tujuan, pemerograman, penjadwalan, penganggaran, pengembangan prosedur serta penetapan dan penafsiran kebijakan.
Rencana dibagi dua yaitu : rencana strategis dan rencana operasional
Perencanaan memiliki dua fungsi ;
3.      Menetapkan tujuan yang akan dicapai pada hirarki yang lebih rendah;
4.      Sebagai alat untuk mencapai perangkat tujuan pada hirarki lebih tinggi berikutnya.









SUMBER BACAAN
http://studimanajemen.blogspot.com/2012/10/teori-perencanaan.html
Siswanto,H.B.2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara



Tidak ada komentar:

Posting Komentar